
KOTA GAZA - Uletnya perlawanan pejuang Hamas membuat Israel mengerahkan semua sumber daya untuk memenangkan pertempuran. Pada hari ke-17 agresi ke Gaza kemarin (12/1), Israel mulai mengerahkan personel serdadu cadangan ke Jalur Gaza.
Ini kali pertama militer Israel mengerahkan personel cadangan ke Jalur Gaza sejak negara Yahudi tersebut memulai Operasi Cast Lead (meraih keunggulan), 27 Desember 2008 lalu. Pengerahan tentara cadangan itu menandai perluasan serbuan darat pasukan Israel ke daerah kantong pesisir yang masih dikuasai Hamas.
Brigadir Jenderal Abi Benayahu, kepala juru bicara militer Israel, mengatakan, sebagian tentara cadangan dipergunakan untuk menyegarkan pasukan yang sedang bertempur di Gaza. "Sebagian personel pasukan cadangan sudah memasuki Jalur Gaza dan sisa pasukan tambahan akan menyusul." ujarnya kemarin.
Tidak disebutkan berapa jumlah personel cadangan yang dikerahkan. Namun, dua pekan lalu Israel mengumumkan telah disetujuinya pengerahan puluhan ribu personel cadangan, dan memerintahkan pembentukan pasukan cadangan baru dengan jumlah juga puluhan ribu personel.
Kalangan pengamat menilai, penambahan pasukan darat yang menyerbu Gaza itu seiring dengan semakin dekatnya waktu pergantian kekuasaan di Amerika Serikat (AS). Israel berusaha keras mengakhiri upaya pemberangusan Hamas di Gaza sebelum Barack Obama berkuasa. Janji tim Obama untuk melakukan pendekatan berbeda terhadap masalah Iran dan Hamas sebagai elemen penting perdamaian di Timur Tengah, membuat Tel Aviv waswas.
Kabar dari medan tempur, serangan udara Israel ke Kota Gaza tidak segencar hari-hari sebelumnya. Pada Minggu (11/1) malam Israel hanya melancarkan 12 serangan udara, sementara pada malam-malam sebelumnya serangan udara bisa mencapai 60 kali.
Berkurangnya frekuensi bombardir udara itu diduga untuk menghindari insiden salah tembak terhadap sesama pasukan Israel yang dilaporkan bergerak perlahan-lahan ke daerah-daerah permukiman di Kota Gizi. Namun, usaha mereka memasuki bagian timur dan selatan kota, seperti disiarkan Press TV, mendapat perlawanan hebat dari pejuang Hamas.
Pasukan Hamas bertempur habis-habisan di area Hay Al-Zaytoun, yang berada di bagian timur Gaza City. Tapi, tidak satu pun roket ditembakkan pejuang Hamas Minggu malam.
Hampir 40 orang terbunuh di seluruh Gaza pada Minggu, kata sumber-sumber Palestina. Dari jumlah itu, 17 orang tewas di Kota Gaza. "Tambahan korban baru itu membuat jumlah total korban sejak perang pecah menjadi lebih dari 900 orang, dan besok bisa mencapai 1.000 orang," kata para pejabat medis Palestina. Sedangkan Israel menyatakan, 13 warganya tewas. (BBC/Rtr/kim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar